Minum Kopi Sambil Makan Siang Mengurangi Risiko Diabetes - Menikmati kopi hitam (dengan sedikit gula) yang ditemani makan siang bisa mendapatkan keuntungan lebih dalam mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Tapi minum kopi di waktu lain tidak mempengaruhi risiko diabetes sama sekali.
Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi setidaknya satu cangkir kopi ditambah dengan makan siang dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan diabetes tipe 2 sekitar sepertiganya. Hal ini berlaku untuk kopi tanpa kafein dan kopi dengan kafein.
Minum Kopi Sambil Makan Siang Mengurangi Risiko Diabetes
Kopi dan Teh Bisa Mencegah Diabetes
Kopi dan Teh Bisa Mencegah Diabetes - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes, mulai dari mengubah pola makan, olahraga hingga obat-obatan. Namun hasil analisis terbaru peneliti menyebutkan, cukup minum kopi atau teh saja bisa mengurangi diabetes.
Peneliti menganalisis hasil 18 studi yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang partisipan. Studi tahun 2005 menyebutkan seseorang yang lebih sering minum kopi, kemungkinan kena diabetesnya sepertiga lebih rendah daripada mereka yang jarang minum kopi.
Penderita Diabetes Jangan Makan Buah yang Di-juice
Penderita Diabetes Jangan Makan Buah yang Di-juice - Penderita penyakit diabetes militus (DM) boleh-boleh saja mengonsumsi buah-buahan. Namun, sebaiknya buah-buahan tersebut tidak dikonsumsi dalam bentuk juice.
"Masalahnya sekarang ini banyak yang 'memindahkan' buah menjadi juice. Nah, buah apa pun itu, kalau dibuat juice akan meningkatkan glukosa darah," kata Ketua Tim
Dokter Kepresidenan, Dr Aris Wibudi.
Hal itu disampaikan dia dalam ceramah kesehatan dengan tema 'Mungkinkah Hidup Tanpa Diabetes dan Bahagia Bersama Diabetes' di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Ibu Herawati Boediono juga hadir dalam acara ini.
Tanda-tanda Terkena Diabetes
Tanda-tanda Terkena Diabetes - Banyak pengalaman beberapa orang ketika buang air kecil lalu air seninya dikerubuti semut. Itu adalah salah satu tanda-tanda diabetes yang gampang diketahui. Tapi ada banyak lagi tanda-tanda diabetes yang perlu diwaspadai.
"Kalau seseorang pipisnya dikerubuti semut, itu bisa jadi tanda awal dari penyakit diabetes," ujar dr Dante Saksono H, SpPD, PhD, saat dihubungi detikHealth.
Kenapa bisa seperti itu?
Kurus Bukan Jaminan Bebas Diabetes
Kurus Bukan Jaminan Bebas Diabetes - Salah satu faktor risiko diabetes melitus (DM) adalah kegemukan. Namun tidak berarti bahwa tubuh kurus benar-benar bebas risiko, sebab yang terpenting adalah komposisi lemak tubuh.
Ketua Perhimpunan Edukator Diabetes Indonesia, Dr. dr. Aris Wibudi, Sp.PD., KEMD membenarkan hal itu di acara bincang media dengan tema 'Nutrisi Seimbang untuk Cegah dan Atasi Diabetes', di Jakarta. Menurutnya, tubuh yang sehat adalah tubuh yang berotot.
Cegah Diabetes dengan Jalan Kaki 30 Menit
Cegah Diabetes dengan Jalan Kaki 30 Menit - Jalan kaki sungguh memberikan khasiat yang beragam. Mulai dari kebugaran, meningkatkan stamina, mencegah osteoporosis. Jalan kaki juga ternyata juga bisa mencegah diabetes.
Siapa yang tidak mengenal penyakit diabetes? Penyakit ini bisa menyerang siapa saja baik laki-laki ataupun perempuan dan tidak memandang usia penderita.
Hidup dengan diabetes sangat tidak nyaman. Selain bisa menyebabkan komplikasi, penderita diabetes juga harus tergantung pada obat dan menjalani diet seumur hidupnya.
Setengah Porsi Sayuran Cegah Diabetes
Setengah Porsi Sayuran Cegah Diabetes - Tubuh membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi dan akan menyimpannya dalam bentuk gula atau lemak jika ada kelebihan. Pada penderita diabetes melitus (DM), karbohidrat sebaiknya dibatasi dan diganti dengan lebih banyak sayuran.
Yang sering tidak disadari adalah bahwa nasi bukan satu-satunya sumber energi. Beberapa jenis makanan lainnya juga mengandung karbohidrat sebagai sumber energi misalnya keripik, kentang, permen dan beberapa jenis buah-buahan. Bahkan lemak dan protein juga menyumbang 30-40 persen kebutuhan energi.
Hal ini ditekankan oleh Head of Division Nutrifood Research Center, Susana, STP., M.Sc., PDEng saat menjadi pembicara dalam acara bincang media dengan tema 'Nutrisi Seimbang untuk Cegah dan Atasi Diabetes', Selasa (11/5/2010) di Jakarta.
Pada penderita DM, terjadi gangguan fungsi insulin sehingga tidak mampu menyalurkan gula darah hasil penguraian karbohidrat ke sel, untuk diubah menjadi energi. Karenanya, kelebihan konsumsi karbohidrat akan membuat kadar gula darah meningkat.
Untuk mencegah penumpukan gula di darah, maka konsumsi gula dan karbohidrat harus dibatasi. Penyajiannya dalam menu makan hendaknya cukup 60-70 persen dari kebutuhan energi.
Mudahnya, jika 1/4 dari porsi makan diisi karbohidrat maka kebutuhan energi sudah tercukupi. Lauk pauk cukup 1/4 porsi, dan porsi paling besar yakni 1/2 adalah jatah untuk sayur-sayuran.
Sayuran mengandung banyak serat, salah satu bentuk karbohidrat yang tidak diserap oleh tubuh. Selain baik untuk perncernaan, sayur memiliki Glycemic Index (GI) dan Glycemic Load (GL) yang sangat rendah sehingga baik untuk orang yang mengalami gangguan fungsi insulin.
GI merupakan angka yang menunjukkan seberapa cepat kenaikan kadar gula dalam darah dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Dikatakan memiliki GI rendah jika nilainya 0-55, sedang jika nilainya 56-69, dan tinggi jika nilainya 70 ke atas.
Sedangkan GL merupakan hasil perkalian GI dengan jumlah karbohidrat dalam sekali penyajian, dihitung dengan rumus: (GI/100) x jumlah karbohidrat. Dikatakan rendah jika nilainya 0-10, sedang jika nilainya 11-19, tinggi jika nilainya lebih dari 20.
Dua jenis makanan dengan GI sama bisa saja memiliki GL berbeda, misalnya semangka dengan donat. Sama-sama memiliki GI sebesar 72, tetapi komposisi semangka lebih banyak mengandung air daripada karbohidrat. Jika sama-sama disajikan dalam takaran 100 gram, maka GL semangka adalah 26 sementara GL donat 72.
Selain mengatur porsi makan, Susana juga menyampaikan beberapa tips lain seputar pembatasan konsumsi gula dan karbohidrat. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Batasi konsumsi gula pasir maksmimal 6 sendok teh perhari, atau ganti dengan pemanis buatan
Batasi porsi karbohidrat, tidak lebih dari 70 persen kebutuhan energi (kurang lebih 700 gram nasi putih)
Tingkatkan konsumsi serat
Pilih nasi merah karena karbohidratnya lebih kompleks daripada nasi putih
Pilih roti gandum utuh daripada roti putih.(detikhealth)